Kamis, 29 Mei 2008

PUISI ialah
Salah satu jenis karya sastra yang terikat rima, irama, larik, dan bait.


TIPS MEMBACA PUISI


1.Pahamilah puisi yang akan kamu baca !
2.Gunakanlah alat ucap seoptimal mungkin !
3.Pelafalan (pengucapan) harus jelas.
4.Intonasi (irama) harus tepat. Intonasi itu meliputi :
a.tekanan dinamik ® tekanan pada kata penting
b.tekanan nada ® tinggi rendah suara
c.tekanan tempo ® lambat cepat pengucapan kata atau kalimat.
5.Bersikaplah secara wajar dan tenang!
6.Gerak-gerik dan mimik harus tepat.
7.Sesuaikan volume suara dengan :
a.tempat
b.jumlah pendengar
c.ada tidaknya pengeras suara
8.Perhatikan kelancaran dan ketepatanmu dalam membaca puisi!

macam-macam puisi

MACAM-MACAM PUISI

Setiap puisi mengandung makna. Mengherankan kalau ada puisi yang tak bermakna, apalagi sekedar menghamburkan kata. Setiap puisi tentu memiliki makna dan memberi makna, karena puisi merupakan ungkapan dari beragam pengalaman hidup penyairnya. Ungkapan makna dalam puisi ini terbagi dalam beberapa ragam puisi berikut ini:
1.Puisi Epik, yakni puisi yang di dalamnya mengandung cerita kepahlawanan, baik kepahlawanan yang berhubungan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. Puisi epik dibedakan menjadi dua macam yaitu:
Folk Epic : Bila nilai akhir puisi itu untuk dinyanyikan.
Literary Epic : Bilai nilai akhir puisi itu untuk dibaca, dipahami, dan diserapi maknanya.
2.Puisi Naratif, yaitu puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku, perwatakan, setting, maupun rangkaian peristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita. Termasuk dalam puisi naratif ini adalah balada yang mengisahkan tentang kehidupan manusia dengan segala macam sifat kasih sayang, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan, dan kegembiraan.
3.Puisi Lirik, yakni puisi yang berisi luapan batin seseorang penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya. Jenis puisi lirik ini umumnya paling banyak terdapat dalam sastra modern seperti puisi Chairil Anwar, Goenawan Muhammad, dsb.
4.Puisi Dramatik, yakni salah satu jenis puisi yang secara objektif menggambarkan perilaku seseorang, baik melalui gerak badan, dialog, maupun monolog sehingga mengandung suatu gambaran kiah tertentu. Dalam puisi dramatic dapat saja penyair mengisahkan tentang dirinya atau orang lain.
5.Puisi Didaktik, yakni puisi yang mengandung nilai-nilai pendidikan secara eksplisit.
6.Puisi Satirik, yakni puisi yang mengandung sindiran atau kritik tentang kepincangan atau ketidakberesan dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat tertentu.
7.Puisi Romance, ytakni puisi puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih.
8.Puisi Elegi, yakni puisi ratapan yang mengungkapkan rasa pedih seseorang.
9.Puisi Ode, yakni puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan.
10.Puisi Himne, yakni puisi yang berisi pujian kepada Tuhan maupun ungkapan rasa cinta terhadap bangasa taupun tanah air.

Selasa, 13 Mei 2008

mampukah?

Kecewa tlah mengecup sukma
nafasnafas rindu melebur jadi satu
                   Meracunku
mencumbu kenangankenangan picisan kita
menyisakan sembilu yang menggantung di sudut mataku

Oh, bebaskan Aku
dari jeruji yang kunamai mimpi
jangan lagi mengajariku tentang rindu
                   Aku Sudah Tahu
rindumu tlah menkronis dalam sumsum ku

Sudah, Letakkan Saja Hatiku
biar kupungut, lalu kupasangkan
pada sebelah hatinya
atau dirinya
                   Entah....

tapi masalahnya,
Bisakah Aku Memulainya?

Rabu, 23 April 2008

AKU

Lama aku terlarut dalam lelap
Terlalu asyik dengan duniaku sendiri
Dunia dimana aku adalah aku
Bukan ratu
Ataupun babu    
                Aku adalah aku
Aku yang akan terbangun oleh tangisan
Aku yang akan mencoba untuk tegar

                       Dan aku adalah aku
mencoba bermetamorfosa
menjadi kupukupu indah
dewasa...

               Hari ini aku adalah aku
Aku yang mulai mengakui kelemahanku
Aku yang ingin menitikkan air jiwa
Aku yang mulai sadar
Aku butuh pundak untuk bersandar
Aku butuh sepasang telinga yang setia mendengar keluh kesahku
Aku butuh sepasang mata untuk membantuku melihat
Aku butuh otak yang lain untuk membantuku menemukan jalan....
               Ya, aku adalah aku..





Selasa, 22 April 2008

DIA

dia adalah dia
yang mampu memeluk tanpa pelukan
yang mampu membelai tanpa belaian


dia adalah dia
yang mampu muncumbu tanpa cumbuan
mencumbu hingga palung hatiku, mengakarkan cintanya...

dia adalah dia
caranya mengungkap cinta
Bukan hanya dengan kata

dia adalah dia
Yang mengartikan cinta adalah cinta
Adalah rasa....

aku, kamu, waktu itu

Aku membencimu
dalam bulir nafasku
waktu itu
saat rindu masih mencabik kalbu

Lima kali sudah purnama terlewati
Dan yang kutau saat ini
Kau adalah pembuka hati
Kau yang telah mengajariku
Arti mencintai
Dan mengerti....

Terimah kasih
Hanya itu yang ingin ku sampaikan saat ini

Semoga suatu saat nanti
Kita bisa saling tersenyum dengan hati

setia, adakah?!

????????????????


Aku ingin membeli termometer
Ku katakan padanya “Adakah?”
“Tak mungkin ada”, Katanya
Aku frustasi
Ku jejakkan kaki
Pada logika
beralaskan rasa

Ku ukur kembali
Kukatakan
“Berapa derajat kesetiaanmu?”
Kau hanya membisu

Akupun terpaku

Kapan
Kau mengerti?
Seutas setia
Lengkap dengan termometernya
Dimanakah harus kubeli?